MAHA RSHI AGATSYA

Belanda telah berperan meng “india” kan Bali,mendatangkan orang india ke Bali,meng”Kasta”kan Bali th 1910,Mem publikasikan dan membalikan fakta seolah budaya Bali dari sana dengan mempublikasi Rshi Agastya asli Nusantara dari india.

Baca Tulisan Pak santosaba

 

Pertanyaan yang tidak pernah ada jawabaanya,Kapan dan siapa “Misionaris/Pendakwah” Hindu/Buddha yang terlahir di India masa Pra Islam masuk ke Nusantara,Sehingga situs situs di Nusantara di sebut berdasar pada salah satu ajaran india..?

Bagaimana dengan Resi Agastya...

Bahwa benar Hindu/Buddha berasal dari India dan tidak benar situs situs di Nusantara Indonesia berdasar Hindu/Buddha,sejatinya yang tergambar di situs situs itulah “Ajaran” yang mendasari lahirnya Hindu,Buddha dan Jaina di India,kini ajaran itu tersimpan sempurna di Bali.

Belanda telah berperan meng “india” kan Bali,mendatangkan orang india ke Bali,meng”Kasta”kan Bali th 1910,Mem publikasikan dan membalikan fakta seolah budaya Bali dari sana dengan mempublikasi Rshi Agastya asli Nusantara dari india.

Resi Agastya Menurut pustaka Purana dan Mahabharata, dia lahir di Kasi (Benares) ,Agastya memiliki seorang istri bernama Lopamudra,Agastya merupakan anak dari Pulastya dalam Mahabharata Lopamudra

Nama Agatsya ada pada kitab kitab terdahulu di antaranya Mahabarata,Tafsir tempat tentang Agatsya pada kitab kitab itu tidak berarti harus di india saat ini

Selain nama Tokoh Agastya yang bukan dimaksud pada kitab diatas adalah ada di Nusantara,Beliau memegang peranan penting dalam penyebaran "Dharma" di Asia Tenggara, terutama Jawa, Indonesia,hal ini dikuatkan dengan keberadaan Prasasti Dinoyo yang diperkirakan dibuat pada Tahun Saka 682

Dalam prasasti disebutkan mengenai pembangunan tempat tinggal untuk Rsi Agastya,Prasasti yang mencatat mengenai keberadaan Agastya yakni Prasasti Porong,Prasasti ini berisi tentang beberapa nama lain yang disematkan pada Agastya,selain itu juga nama petapa ini juga tercatat di Ratu Boko

Terdapat beberapa teks yang memperkuat pengaruh keberadaan Agastya dalam penyebaran "Dharma",Kakawin Hariwangsa menyebutkan keberadaan Agastya sebagai penuntun dari Raja Jayabaya

Teks Agastyaparwa yang ditulis dalam Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Sanskerta,isinya berupa pertanyaan Dreshasyu yang mewakili seorang siswa kepada ayahnya yang mewakili seorang guru mengenai alasan manusia naik ke "Svargga"

Masa pemerintahan dan saat tokoh Agatsya ada di Nusantara adalah Gajayanalingga Jagatnata atau Gajayana saja adalah seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman di seluruh negeri

Sang Liswa dari Kanjuruhan atau dikenal
dengan gelar Gajayanalingga Jagatnata atau Gajayana saja adalah seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman di seluruh negeri

Gajayana berkuasa selama 29 tahun (760-789). Gajayana beristrikan Dewi Setrawati, anak pribumi desa Kanjuruhan,di desa itu Gajayana mendirikan istana dan sejak itu pusat pemerintahan pindah ke Kanjuruhan

Gajayana memiliki putri bernama Satyadarmika yang menikah dengan dyah Sangkhara atau Rakai Panangkaran Sri Maharaja Tejahpurnapana Panangkarana, raja Mataram di Jawa Tengah (754-782). Dari pernikahan itu lahirlah Dyah Panunggalan

Rakai Panunggalan yang nama nobatnya Rakai Panunggalan Bhimaparakrama Linggapawitra Jawabhumandala berkuasa di bagian utara Jawa, yaitu di daerah Mamratipura (Medang) selama 18 tahun (782-800)

Mungkin raja inilah yang menyatukan Kanjuruhan dengan Mataram, sepeninggal Gajayana yang wafat tahun 789,hal itu dilihat dari namanya Panunggalan, yang berarti ‘penyatuan’

Jadi nama Resi Agastya ada pustaka Purana Mahabharata juga Ramayana ,selain nama Tokoh Agastya yang bukan dimaksud pada kitab diatas adalah ada di Nusantara dengan bukti :

✓ Nama Resi Agastya Kakawin Hariwangsa menyebutkan keberadaan Agastya sebagai penuntun dari Raja Jayabaya

✓ Teks Agastyaparwa yang ditulis dalam Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Sanskerta

✓ Isinya berupa pertanyaan Dreshasyu yang mewakili seorang siswa kepada ayahnya yang mewakili seorang guru mengenai alasan manusia naik ke Svargga

✓ Tentang Maha Rshi Agatsya dan nama Gajayanalingga Jagatnata atau Gajayana :

Gajayana adalah seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan yang sangat dicintai oleh para "Brahmana" ,istilah "Brahmanism" ini yang ditulis sejarawan eropa ,kaum yang membawa filosofi ajaran "Dharmic" yang dikemudian hari menulis "Vedic" dan kebebasan menafsirkan Veda menjadikan lahirnya ajaran baru Buddhism,Jainsm kemudian Hinduism di India

Masa pemerintahan Gajayana berkuasa selama 29 tahun (760-789). Gajayana beristrikan Dewi Setrawati, anak pribumi desa Kanjuruhan. Di desa itu Gajayana mendirikan istana dan sejak itu pusat pemerintahan pindah ke Kanjuruhan

Gajayana memiliki putri bernama Satyadarmika yang menikah dengan dyah Sangkhara atau Rakai Panangkaran Sri Maharaja Tejahpurnapana Panangkarana, raja Mataram di Jawa Tengah (754-782).

Kesimpulan :
Nama Agatsya ada pada kitab Mahabarata,Tafsir tempat tentang Agatsya pada kitab kitab itu tidak berarti harus di india saat ini

Nama Agatsya selain di kitab adalah sosok guru yang ada pada masa kerajaan di Nusantara lengkap tertera pada prasasti Prasasti Dinoyo,Prasasti Porong juga di situs Ratu Boko membuktikan ini adalah putra Nusantara dan nama Agatsya tercantum

Jika benar Maha Rshi Agatsya itu dari india, adakah sumber india yang menjelaskan lengkap seperti hal diatas....?

Jadi nama Resi Agastya ada pustaka Purana Mahabharata juga Ramayana ,selain nama Tokoh Agastya yang bukan dimaksud pada kitab adalah ada di Nusantara,Indonesia maju terdahulu

Rshi Agastya melakukan banyak ritual “Agama Tirtha” di Bali,Ini adalah bukti perilaku dan tatacara Nusantara karena hal ini tidak terdapat di India,di tambah ada peraturan di sana yang tidak tertulis bahwa “Orang Suci” tidak umum membawa ajaran nya ke luar wilayah.

Çaka adalah kaum leluhur Nusantara,tertulis pada relief dasar Vhwãnã Çakã Phãlã/Borobudur dengan teks literasi kata Māhéçãkyã ,Bangsa Çãkyã/Şàkyà/Schytia/Saka,Aryān yang Agung,Kaum “Çaka”sudah ada lebih dahulu jauh dari 78 M dari saat menaklukan Raja “Salivahana” india,Angka tahun 78 M ini yang di salah tafsirkan untuk menghitung awal tahun Saka di prasasti.

Berbagai praktik budaya baru seperti ritual pengorbanan yang semuanya membentuk dasar budaya “Hindu/Veda” awal di india,dasar nya adalah Ajaran leluhur kita “Dharmic” adalah Dharma/Dhamma/Dhamo terekam pada literasi kata Kųsãlädhãrmãbæjănā di figura dasar relief Borobudur

Jadi,benar Hindu Buddha berasal dari India dan tidak benar situs situs di Nusantara Indonesia berdasar Hindu Buddha dari india “Ajaran” yang tersimpan sempurna pada budaya Bali dan tergambar di situs situs itulah “Ajaran” yang mendasari lahirnya Hindu,Buddha dan Jaina dibawa oleh kaum “Çaka/Saka/Çakyā/Aryā leluhur kita keluar Nusantara Indonesia.

INDONËSIARYĀ
True Back History of Indonesia
Exploration Research
By : #Santosaba
(Revicionist History )

https://tokopedia.link/QjkzVCfxapb
Whatts App : 081321329787

 


Awalludin Ramlee

417 博客 帖子

注释